Suaka atau pusat penyelamatan memainkan peran yang sangat penting sebagai ‘rumah kedua’ bagi orangutan yang diselamatkan. Lokasi ini menjadi fondasi bagi program Rehabilitasi Orangutan sebelum dilepasliarkan kembali ke alam liar.

Kebanyakan orangutan yang tiba di suaka adalah korban perdagangan ilegal atau kehilangan induk akibat perambahan hutan. Mereka tiba dalam kondisi trauma, sakit, dan seringkali kehilangan insting alami untuk bertahan hidup.

Fase pertama dalam Rehabilitasi Orangutan adalah karantina dan pemeriksaan medis intensif. Ini memastikan mereka bebas dari penyakit menular yang berpotensi membahayakan populasi liar yang ada di hutan.

Setelah karantina, orangutan muda memasuki “Sekolah Hutan.” Di sini, mereka diajarkan keterampilan esensial seperti mencari pakan alami, membangun sarang yang kokoh, dan menghindari predator.

Pusat Rehabilitasi Orangutan meniru lingkungan hutan secara maksimal. Terapis dan perawat bertindak sebagai “induk pengganti,” secara bertahap mengurangi kontak manusia agar satwa menjadi mandiri seutuhnya.

Sementara orangutan muda menjalani sekolah hutan, orangutan dewasa yang mengalami kerusakan perilaku parah ditempatkan di pulau suaka. Pulau ini menawarkan lingkungan semi-alami yang aman dan terisolasi.

Pulau suaka menjadi jembatan krusial. Tempat ini menguji kemandirian orangutan dalam batasan yang aman sebelum Rehabilitasi Orangutan benar-benar selesai dengan pelepasliaran penuh ke hutan konservasi.

Keputusan pelepasliaran adalah akhir dari proses panjang ini. Hanya orangutan yang menunjukkan kemampuan bertahan hidup yang optimal dan perilaku alami yang utuh yang akan dipilih untuk merajut kebebasan.

Keberhasilan program ini bergantung pada dukungan finansial, ilmiah, dan perlindungan habitat. Tanpa hutan yang aman dan sehat, semua upaya Rehabilitasi Orangutan akan sia-sia di masa depan.

Suaka adalah benteng terakhir bagi spesies kritis ini. Peran sentral mereka tidak hanya menyelamatkan individu orangutan, tetapi juga memastikan kelangsungan genetik spesies tersebut dari ancaman kepunahan.