Penyelenggaraan pemilihan umum, termasuk Pilkada Jawa Barat, selalu melibatkan kerja keras dan dedikasi luar biasa dari ribuan petugas di lapangan. Namun, di balik lancarnya proses demokrasi, tersimpan kisah-kisah tragis yang menyoroti dampak kelelahan ekstrem. Insiden wafatnya sejumlah petugas akibat kelelahan pasca-tugas menjadi duka mendalam dan pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mereka.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat melaporkan adanya sejumlah petugas yang meninggal dunia dan puluhan lainnya jatuh sakit usai Pilkada Jawa Barat 2024. Peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi; pada Pemilu 2019, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah petugas KPPS meninggal dunia tertinggi. Hal ini menggarisbawahi beban kerja yang sangat berat.
Mayoritas insiden tragis ini diduga kuat dipicu oleh kelelahan ekstrem. Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas pengamanan TPS bekerja tanpa henti selama berjam-jam, mulai dari persiapan, proses pemungutan suara, hingga penghitungan suara yang bisa berlangsung hingga dini hari. Minimnya waktu istirahat sangat mempengaruhi kondisi fisik.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, membenarkan salah satu kasus meninggalnya petugas pengamanan TPS di Kota Bogor yang diduga karena kelelahan. Beliau mengimbau agar petugas segera beristirahat jika merasa lelah. “Kondisi tubuh itu kan kita sendiri yang tahu. Jangan sampai sakit, kan kita tahu lah badan itu kan memberikan sinyal-sinyal,” ujarnya.
Pentingnya pemeriksaan kesehatan pra-tugas seringkali menjadi sorotan, namun terkadang belum maksimal. Banyak petugas yang mungkin memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid yang rentan terhadap kelelahan parah. Ini menjadikan Pilkada Jawa Barat dan proses pemilu lainnya berisiko tinggi bagi mereka.
KPU pusat dan daerah telah memberikan santunan kepada keluarga petugas yang meninggal dunia sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab. Namun, lebih dari sekadar santunan, peristiwa ini memicu desakan untuk evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan durasi kerja petugas di Pilkada Jawa Barat dan pemilu secara umum.
Masa depan Pilkada Jawa Barat dan pemilu di Indonesia menuntut reformasi agar insiden serupa tidak terulang. Pengurangan beban kerja, penambahan jumlah petugas, dan peningkatan fasilitas pendukung di TPS dapat menjadi solusi. Kesehatan dan keselamatan para pejuang demokrasi ini harus menjadi prioritas utama.