Kabar duka dan kecemasan menyelimuti dunia pendakian Indonesia. Seorang pendaki asal Jawa Barat bernama Muhammad Fajri (27) dilaporkan hilang tanpa jejak selama 4 hari di kawasan Taman Nasional Manusela, Pegunungan Binaya, Kabupaten Maluku Tengah. Peristiwa misterius ini memicu operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) besar-besaran yang melibatkan berbagai pihak, termasuk tim SAR gabungan dari Basarnas Ambon, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat setempat.

Identitas pendaki yang hilang tersebut adalah Muhammad Fajri (27), warga Kampung Cijati RT 02 RW 08, Desa Cijati, Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Korban diketahui memulai pendakian pada Jumat (25/4/2025) bersama lima orang rekannya. Namun, saat turun gunung pada Minggu (27/4/2025), korban terpisah dari rombongan di sekitar puncak Hatupatika.

Kondisi Pegunungan Binaya yang dikenal memiliki medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan besar bagi tim SAR. Hutan lebat, jurang terjal, dan perubahan cuaca ekstrem mempersempit harapan untuk segera menemukan korban. Meskipun demikian, tim SAR terus berupaya maksimal dengan menyisir setiap sudut kawasan pegunungan, termasuk jalur pendakian Hatupatika dan jalur alternatif lainnya.

Keluarga dan kerabat pendaki yang hilang tentu diliputi kecemasan dan berharap adanya kabar baik secepatnya. Mereka terus memantau perkembangan operasi SAR dan berdoa agar korban dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Dukungan moral dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia juga mengalir untuk keluarga korban dan tim SAR yang bertugas.

Insiden pendaki hilang di Pegunungan Binaya ini menjadi pengingat akan pentingnya persiapan matang, kewaspadaan, dan mengikuti prosedur keselamatan saat melakukan pendakian. Mendaki gunung adalah aktivitas yang berisiko tinggi dan membutuhkan fisik serta mental yang prima. Selalu mendaki bersama tim, membawa perlengkapan yang memadai, dan memberitahukan rencana pendakian kepada pihak berwenang adalah langkah-langkah penting untuk mencegah kejadian serupa.

Upaya pencarian terus diintensifkan dengan memperluas area penyisiran. Tim SAR berharap jejak Muhammad Fajri segera ditemukan dan ia dapat kembali dengan selamat kepada keluarganya.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !