Perkembangan kota yang pesat menyebabkan berkurangnya area resapan air. Inilah mengapa teknologi Lubang Serapan Biologis (Biopori) menjadi solusi ramah lingkungan. Teknologi sederhana ini dirancang untuk meningkatkan laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Penerapan Biopori sangat efektif dalam menjaga keseimbangan hidrologi alam.
Cara kerja Biopori sangat unik dan alami. Lubang silindris dibuat vertikal ke dalam tanah, lalu diisi dengan sampah organik, seperti daun kering atau sisa makanan. Sampah organik tersebut akan menarik cacing dan mikroorganisme, memicu terbentuknya liang-liang halus yang disebut Lubang Serapan alami.
Manfaat utama teknologi ini adalah mencegah terjadinya banjir. Dengan adanya liang-liang alami, air hujan di permukaan tanah dapat meresap lebih cepat. Hal ini secara signifikan mengurangi volume air limpasan atau genangan di pemukiman. Biopori berfungsi sebagai katup penyelamat air.
Selain mencegah banjir, Biopori juga berperan penting dalam konservasi air tanah. Peningkatan laju infiltrasi air ke dalam tanah akan mengisi kembali cadangan air tanah (akuifer). Ketersediaan air tanah yang memadai sangat vital, terutama saat musim kemarau.
Biopori juga memiliki peran ganda dalam pengelolaan sampah. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan diurai oleh mikroorganisme menjadi kompos yang kaya nutrisi. Ini merupakan langkah sederhana dan ramah bumi dalam mengurangi timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir.
Kompos yang dihasilkan dari Lubang Serapan Biologis ini dapat digunakan sebagai pupuk alami. Pupuk Biopori meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman di sekitar area peresapan. Tanah yang subur akan lebih gembur, yang juga membantu proses infiltrasi air lebih lancar.
Pembuatan Lubang Serapan Biologis adalah bentuk implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan. Dengan biaya yang murah dan proses yang mudah, setiap rumah tangga, sekolah, atau kantor dapat berpartisipasi. Ini adalah aksi nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih tangguh dan lestari.
Biopori membantu memperbaiki kualitas air tanah. Saat air permukaan meresap melalui lapisan tanah, proses ini bertindak sebagai filter alami yang menjebak polutan. Dengan demikian, air yang tersimpan dalam tanah cenderung lebih bersih dan memiliki kualitas yang lebih baik.
Secara ekologis, Biopori menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah. Aktivitas fauna tanah, seperti cacing, yang distimulasi oleh sampah organik, adalah kunci efektivitas teknologi ini. Mereka memastikan rongga resapan tetap terbuka dan berfungsi optimal secara biologis.
