Cirebon, kota pesisir di Jawa Barat, menyimpan warisan sejarah Islam yang kaya dan memukau. Tiga lokasi utama menjadi saksi bisu kejayaan Kesultanan Cirebon: Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan kompleks makam Sunan Gunung Jati. Ketiganya bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, melainkan juga penjaga nilai budaya dan religi yang patut untuk ditelusuri.
Keraton Kasepuhan: Cikal Bakal Kekuasaan dan Pusat Budaya
Keraton Kasepuhan merupakan keraton tertua di Cirebon, didirikan oleh Pangeran Cakrabuana, putra Prabu Siliwangi yang memeluk Islam. Arsitekturnya memadukan unsur Hindu, Islam, Tiongkok, dan Eropa, mencerminkan sejarah panjang Cirebon sebagai pusat perdagangan dan persinggahan berbagai budaya. Di dalamnya tersimpan berbagai peninggalan bersejarah seperti kereta Singa Barong yang legendaris, lukisan, keramik, dan manuskrip kuno. Alun-alun Sangkala Buana di depannya menjadi ruang publik penting dan saksi berbagai upacara adat.
Keraton Kanoman: Kemegahan Arsitektur dan Pelestarian Tradisi
Didirikan oleh Sultan Anom I pada abad ke-17, Keraton Kanoman memiliki arsitektur yang berbeda dengan Kasepuhan, didominasi warna putih dengan hiasan keramik. Kompleks keraton ini lebih luas dan memiliki beberapa bangunan penting seperti Siti Inggil, tempat sultan menyaksikan acara publik, dan Bangsal Jinem, tempat menerima tamu agung. Keraton Kanoman aktif melestarikan berbagai tradisi Cirebon, termasuk upacara Grebeg Syawal dan Maulid Nabi. Di sini juga tersimpan kereta Paksi Naga Liman yang megah.
Kompleks Makam Sunan Gunung Jati: Jejak Sang Penyebar Islam
Kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati di Astana Gunung Jati adalah situs ziarah penting dan tempat peristirahatan salah satu Walisongo yang paling berpengaruh di Jawa Barat. Arsitekturnya unik dengan sentuhan Tiongkok dan Timur Tengah, dihiasi keramik-keramik indah yang konon dibawa langsung oleh istrinya, Putri Ong Tien Nio. Selain makam Sunan Gunung Jati, di kompleks ini juga terdapat makam keluarga dan tokoh-tokoh penting kesultanan, termasuk Fatahillah.
Ketiga lokasi bersejarah ini tidak hanya menyimpan cerita tentang kekuasaan dan kejayaan masa lalu, tetapi juga tentang penyebaran agama Islam dan akulturasi budaya yang membentuk identitas Cirebon. Mengunjungi Keraton Kasepuhan dan Kanoman memberikan gambaran tentang kehidupan para sultan dan tradisi keraton, sementara berziarah ke makam Sunan Gunung Jati mengingatkan akan peran penting beliau dalam sejarah Islam di Jawa.
