Jawa Barat, sebagai wilayah yang dulunya merupakan pusat Kerajaan Sunda, menyimpan banyak situs bersejarah yang sering luput dari perhatian. Salah satunya adalah candi candi peninggalan Kerajaan Sunda, yang menjadi bukti peradaban Hindu-Buddha di Pasundan. Meskipun tidak sebesar candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, candi candi peninggalan ini memiliki keunikan tersendiri dan makna sejarah yang sangat penting, memberikan kita gambaran tentang kehidupan spiritual dan sosial masyarakat Sunda kuno.

Salah satu candi yang paling terkenal adalah Candi Cangkuang di Garut. Candi ini unik karena merupakan satu-satunya candi Hindu di Jawa Barat yang masih berdiri utuh. Candi Cangkuang juga berada di tengah pulau kecil di sebuah danau, dikelilingi oleh makam Embah Dalem Arif Muhammad, seorang tokoh penyebar Islam di daerah tersebut. Perpaduan antara candi Hindu dan makam Islam dalam satu kompleks menunjukkan toleransi beragama yang sudah ada sejak dahulu kala. Pada tanggal 18 Oktober 2024, dalam sebuah kegiatan pembersihan rutin di area candi, tim petugas kebersihan dari Dinas Kebudayaan Garut menemukan pecahan keramik kuno yang sedang diteliti oleh tim arkeolog.

Selain Candi Cangkuang, ada juga candi candi peninggalan lain seperti Candi Bojongmenje di Rancaekek, Bandung. Candi ini ditemukan secara tidak sengaja oleh warga pada tahun 2002 dan diperkirakan berasal dari abad ke-7 Masehi, menjadikannya salah satu candi tertua di Jawa Barat. Penemuan ini menunjukkan bahwa peradaban kuno telah ada di wilayah Bandung jauh sebelum periode yang dikenal luas. Proses penelitian dan ekskavasi masih terus berlangsung di Candi Bojongmenje untuk mengungkap lebih banyak informasi tentang sejarahnya. Menurut laporan resmi dari Polres Bandung, pada hari Jumat, 29 September 2023, lokasi penemuan candi ini dijaga ketat untuk memastikan kelestarian situs dari tangan-tangan jahil.

Penting untuk dipahami bahwa candi candi peninggalan ini tidak hanya sekadar bangunan batu. Mereka adalah simbol dari kekayaan spiritual dan filosofis masyarakat Sunda kuno. Arsitektur dan relief yang ada di setiap candi mencerminkan akulturasi budaya lokal dengan ajaran Hindu-Buddha. Misalnya, relief pada candi-candi ini seringkali menggambarkan cerita-cerita dari epos Ramayana atau Mahabharata, yang disesuaikan dengan kearifan lokal. Hal ini menunjukkan betapa masyarakat Sunda mampu mengadopsi dan mengolah pengaruh luar menjadi sebuah bentuk budaya yang unik.

Secara keseluruhan, candi candi peninggalan di Jawa Barat adalah harta karun sejarah yang tak ternilai harganya. Meskipun mungkin tidak sepopuler Borobudur atau Prambanan, mereka adalah bukti hidup dari peradaban yang pernah berdiri kokoh di Tanah Pasundan. Upaya pelestarian dan penelitian yang terus menerus sangat penting untuk memastikan bahwa warisan ini tidak punah dan terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang. Mengunjungi candi-candi ini adalah sebuah pengalaman yang akan membawa kita kembali ke masa lalu dan menghargai kekayaan budaya leluhur.